Sunday, July 12, 2009

Warga Kuala Baru Tolak Pemindahan SMK

Edisi: 22/11/2008 08:56:15
SINGKIL - Rencana Pemkab Aceh Singkil memindahkan lokasi pembangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelautan dari Kuala Baru ke Singkil Utara, diprotes masyarakat. Mereka beralasan, sekolah tersebut sangat tepat di bangun di Kecamatan Kuala Baru karena mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.

Subkiyadi warga Kuala Baru, Jum‘at (21/11), menilai kebijakan pemindahan lokasi pembangunan bakal menimbulkan masalah di kemudian hari. Kalau dibangun di Singkil Utara dikhawatirkan efek lebih banyak, sebab di sana telah ada SMA dan SMK Pertanian.
“Jadi terkesan sentralistik dan bisa tumpang tindih. Dan, pemerataan pendidikan yang menjadi program pemerintah tidak akan tercapai,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama ini di daerahnya belum ada sekolah setingkat SMA. Akibat dari hal ini lulusan SMP yang hendak melanjukan pendidikan ke jenjang lebih tinggi terpaksa menempuh perjalanan dua jam melewati alur sungai menuju sekolah terdekat. Kondisi ini dinilai sangat memberatkan bagi orang tua siswa.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Singkil, Abdul Rahman, membenarkan ada rencana pemindahan SMK Keluatan sebagaimana disampaikan warga. Ia tidak memberikan alasan pemindahan dan menyatakan belum ada penyelesaian persoalan apalagi masih akan dikonsultasikan dengan dewan setempat.
“Permasalahan itu akan dikonsultasikan dulu dengan dewan, untuk mencari penyelesaian yang terbaik,” tandas Abdul Rahman. (c39)
Copyright © 2009 Serambi Indonesia. All rights reserved.

Warga Khawatirkan Aksi Pengrusakan Atribut Parpol

Edisi: 06/02/2009 09:58:13
BANDA ACEH - Aksi pengrusakan atribut parpol yang marak terjadi di hampir semua wilayah Aceh dalam beberapa waktu terakhir, mulai meresahkan masyarakat. Jika tidak segera ditangani, aksi ini dikhawatirkan berpotensi merusak suasana damai.

Seperti diungkap sejumlah warga di Pidie Jaya dan Singkil, mereka berharap pihak berwenang segera bertindak untuk menghentikan aksi tersebut. Karena sulitnya membuktikan pelaku, beberapa warga berharap agar pelaku segera sadar dan menghentikan kelakuan buruknya, karena bisa merusak suasana pesta demokrasi di saat rakyat Aceh sedang menikmati indahnya perdamaian.
“Masyarakat ingin Pemilu ini berjalan damai dan demokratis, hentikanlah kekerasan, teror dan intimidasi serta perbuatan-perbuatan yang dapat merusak pesta demokratis,” kata Misdarul Ihsan salah seorang warga Singkil kepada Serambi, Kamis (5/2). Dia juga berharap para pendukung parpol yang atributnya dirusak tidak terpancing, sehingga tidak menambah kacau suasana.

Subkiyadi, tokoh Pemuda Aceh Singkil mengatakan, jika perusakan atribut parpol terus berlangsung akan membuat masyarakat takut dan khawatir dalam menentukan pilihannya. Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada tidak tercapainya upaya untuk melahirkan wakil rakyat yang amanah. “Harusnya aktor-aktor perusakan tersebut memberikan contoh pada masyarakat yang baik dengan menghargai perbedaan politik yang berkembang di masyarakat,” kata Buki.
Aksi pengrusakan atribut partai politik di Kabupaten Aceh Singkil dalam sepekan terakhir kerap terjadi dan menimpa hampir semua partai yang memasang atribut di wilayah tersebut, baik dari partai lokal maupun nasional.
Kekhawatiran terhadap aksi pengrusakan atribut parpol, juga diungkap oleh sejumlah warga di Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan penelusuran Serambi, aksi pengrusakan atribut parpol itu cukup bervariasi; ada yang dirobek kepala calon, dirobek seluruhnya, dan ada juga yang dirobohkan dengan tiang penyangganya.
Anggota KIP Pidie Jaya, Hamdan Hasballah yang dimintai konfirmasi terhadap persoalan ini mengatakan, sebelum terbentuknya Panwaslu Pidie Jaya, sebenarnya masyarakat bisa melapor kepada KIP bila ada aksi-aksi seperti itu. “Tapi, sampai sekarang tidak ada yang melapor kepada KIP persoalan perobekan spanduk itu,” ujar Hamdan kepada Serambi, Kamis (5/2).
Hamdan menjelaskan, masyarakat, caleg maupun calon DPD RI yang spanduk atau alat peraga kampanyenya yang dirobek, harus melaporkan kepada KIP secara resmi dan disertai dengan bukti, mengingat belum terbentuknya panwaslu.
“Dari laporan tersebut, kita akan lihat dulu. Apakah pelanggaran pidana atau pelanggaran administrasi. Kalau masalah pidana diserahkan kepada pihak kepolisian, tapi kalau masalah administrasi, akan diselesaikan juga melalui mekanisme aturan hukum yang berlaku,” pungkas Hamdan. (c39/s)
Copyright © 2009 Serambi Indonesia. All rights reserved.

Masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil diminta untuk tidak terjebak dengan provokasi pihak terkait dengan pemekaran provinsi Aceh Lauser Antara (ALA)

Singkil, WASPADA Online
Masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil diminta untuk tidak terjebak dengan provokasi pihak
terkait dengan pemekaran provinsi Aceh Lauser Antara (ALA) yang telah menjadi harga mati

bagi warga yang mendiami daerah calon pemekaran provinsi baru di NAD.
Iwan Syahrizal Cahniago ketua DPD Front Pembela Merah Putih, Kabupaten Aceh Singkil
mengatakan hal tersebut kepada Waspada, Minggu (9/3) melalui ponselnya di Singkil,
disebutkan untuk pemekaran provinsi ALA masyarakat Kabupaten Aceh Singkil telah
menyatakan dukungan penuh agar provinsi baru itu bisa segera lahir.
Dukungan tersebut secara nyata telah diikrarkan oleh masyarakat Aceh Singkil baik melalui
tulisan maupun secara lisan terbukti masyarakat mendesak DPRK Aceh Singkil untuk
meneruskan aspirasi masyarakat terhadap pemekaran provinsi ALA kepada pemerintah Pusat
dan DPR – RI agar segera mengesyahkan UU tentang pembentukan provinsi ALA tersebut.
Selain itu bentuk dukungan moril juga telah ditunjukkan masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil
dengan membubuhkan tanda tangan di kain putih sepanjang 1.000 meter yang berlangsung
baru–baru ini di Kecamatan Gunung Meriah serta pagelaran akbar dukungan terhadap
pemekaran provinsi ALA yang diikuti ribuan masyarakat Kabupaten Aceh Singkil yang
dilaksanakan di lapangan alun–alun pantai Pulo sarok Singkil, Rabu (6/3) lalu.
Spanduk hilang
Secara terpisah Direktur Eksekutif Peduli rakyat Aceh Singkil (PeRAS), Subkiyadi kepada Waspada mengaku kecewa atas dihilangkannya spanduk masyarakat yang menolak pemekaran provinsi ALA oleh pihak yang diduga tidak bertangung jawab.Pasalnya, mereka secara sepihak telah melakukan pembungkaman aspirasi masyarakat di Aceh Singkil. Sebab Aceh Singkil bukanlah milik orang perseorangan. Jadi, pihaknya meminta
agar siapapun yang telah menghilangkan spanduk tersebut harus bertanggung jawab.
Di sisi lain menurut Buki, masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil saat ini telah menjadi korban dari kepentingan sepihak, sebab pemekaran provinsi ALA. Menurutnya, bukan aspirasi dari kalangan masyarakat bawah melainkan kepentingan sekelompok pejabat yang mengatasnamakan masyarakat.Untuk itu pihaknya meminta agar pejuang ALA di Kabupaten Aceh Singkil jangan memaksakan kehendak karena masyarakat saat ini butuh bukti kesejahteraan dan bukan mimpi dengan isu pemekaran pembentukan provinsi ALA sebutnya. (cb02) (ags)

Daerah Tolak Pemilu

Kompas (17/04/2009)
Setelah Kabupaten Pidie, jumlah daerah yang melakukan penolakan terhadap pelaksanaan Pemilihan Umum 2009 bertambah. Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Singkil, dan Kabupaten Aceh Utara menolak pemilu dengan alasan politik uang dan intimidasi.

Beberapa pengurus partai politik di wilayah tersebut, yang dihubungi dari Banda Aceh, Kamis (16/4), mengatakan, Komite Independen Pemilihan kabupaten/kota dan KIP Aceh harus segera menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi dalam tiga hari ke depan.
Jika hal itu tidak ditanggapi, partai politik akan melakukan demonstrasi besar-besaran dan menganggap KIP tidak bekerja dengan baik dalam penyelenggaraan pemilu kali ini.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Suara Independen Rakyat Aceh Kabupaten Aceh Singkil Subkiyadi, ketika dihubungi, mengatakan, banyak sekali bukti kecurangan yang sudah mereka berikan kepada pihak berwenang, dalam hal ini Panitia Pengawas Pemilihan Umum dan kepolisian setempat. Namun, sampai sekarang belum ada satu laporan pun yang mendapat penanganan serius.
Subkiyadi menuturkan, salah satu indikasi kecurangan tersebut adalah tidak diberikannya formulir C-1 untuk para saksi dari partai politik yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS). Pemberian formulir C-1 baru dilakukan tiga hari setelah penghitungan suara berlangsung di Kantor Panitia Pemilihan Kecamatan. Padahal, menurut Subkiyadi, formulir itu harus diserahkan kepada saksi saat pemungutan suara atau selambat-lambatnya sehari setelah penghitungan suara.
Lebih lanjut Subkiyadi mengatakan, terdapat beberapa saksi yang siap memberikan keterangan kepada Panwaslu dan aparat penegak hukum. Termasuk di dalamnya adalah kesaksian mengenai adanya politik uang yang dilakukan partai politik tertentu.
Ketika ditanya tentang parpol mana saja yang mendukung gerakan tersebut, Subkiyadi mengatakan, beberapa parpol yang mendukung di antaranya adalah Partai Matahari Bangsa, Partai Aceh, Partai Rakyat Aceh, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hati Nurani Rakyat.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Aceh Aman Seujahtera Nusri Hamid, yang ditemui di Banda Aceh, mengatakan bahwa pimpinan partai sudah memberikan hak otonom kepada setiap pimpinan wilayah apabila ingin melakukan gugatan hukum kepada KIP dan Panwaslu setempat terhadap buruknya kinerja mereka dalam penyelenggaraan pemilu kali ini.
Setidaknya ada empat wilayah yang telah memberitahukan kepada pimpinan partai mengenai penolakan hasil pemilu kali ini, yaitu Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Pidie, Kota Lhokseumawe, dan Kabupaten Aceh Utara.
”Langsa sedang melakukan konsolidasi dengan parpol lain,” tuturnya.
Nusri juga mengaku sudah mengirimkan surat ke Panwaslu Aceh mengenai kondisi pelaksanaan pemilu di lapangan. Menurut penilaian pimpinan partai tersebut, Panwaslu kurang melakukan jemput bola terhadap setiap permasalahan yang dihadapi para caleg atau parpol.

CaIeg SIRA Tandatangani Kontrak PoIitik


SINGKIL - Para calon anggota legislatif dan Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA)Kabupaten Aceh Singkil, menandatangani kontarak politik dengan Mahasiswa Pemenangan Rakyat(MPR) Singkil. Penandatanganan kontrak politik, yang dilakukan dihadapan notaris Lila Triana SH. di Banda Aceh tersebut, berisi 16 poin kesepakatan yang harus dilakukan calon legislatif Partai SIRA jika terpftih dalam Pemilu 2009.

Ketua Komite Pimpinan Wftayah (KPW) Partai SIRA Aceh Singkil, Subkiyadi kepada Serambi, Kamis (12/3) mengatakan, kontrak politik tersebut bertujuan agar dewan yang terpilih nantinya bertanggung jawab terhadap tugas dan fungsinya. “Dibuat kontrak politik agar masyarakat punya keterkaitan dengan orang-orang yang telah dipftihnya. Sebab selama mi DPR hanya dekat ke masyarakat saat pemilu saja,” kata Subkyadi.
Ditambahkan, adanya kontrak politik guna menghmndari janji-janji kosong yang selama mi kerap digembar-gemborkan calon legislatif. Namun setelah terpftih menjadi anggota dewan acap terlupakan. “Kami, tidak akan melupakan janji yang disampaikan kemasyarakat, makanya dibuat kontrak politik di hadapan notaris,” tambahnya.
Pomn kesepakatan yang ditandatangani Subkiyadi Ketua Partai SIRA, Aceh Singkil, Harlay Ketua MPR Singkil dan Ketua DPP Partai SIRA, antara lain akan melakukan penyelesaian masalah sengketa tanah yang sedang berkecamuk di wilayah itu, mengadvokasi keberadaan pukat trawl di perairan Aceh Singkil, memberi ruang kepada mahasiswa dan masyarakat terhadap transparasi APBD, dan mempertahankan otonomi kampung dengan anggaran 10 persen dan total DAU Aceh Singkil, serta sejumlah poin lamnnya.(c39)

Monday, July 6, 2009

SURAT TANAH YANG BER UMUR RATUSAN TAHUN..



Surat ini di keluarkan oleh raja trumon terakhir....
yang terletak di Daerah Bulusema Kec,trumon.kabupaten Aceh Selatan
sekarang surat masih kami Simpan sebagai Bukti Sejarah....

Sunday, July 5, 2009

SATU CATATAN LAIN TENTANG PENJARA: BAHWA KEADILAN ITU PUNYA NILAI DAN KEBEBASAN ITU MAHAL

Entah karena sebuah kekeliruan ketertpaksaan ataukah karena sebuah kebodohan jika seseorang berada ditempat ini. Dari pejabat orang ternama perampok pembunuh semuanya sama.

Sebutannya narapidana. Tetapi ada bedanya ketika melihat cara mereka menerima keadaan ini. Ada yang kalap ada yang stress depresi paranoid bahkan linglung. Yang menarik adalah wajah-wajah kebenaran yang masih banyak bermunculan diantaranya. Ada yang tersenyum tulus menyemangati satu sama lain. Ada yang sampai bisa tertawa menganggap peristiwa ini hanyalah sebuah lelucon yang salah tempat, bahkan ada yang menganggapnya sebagai sebuah peristiwa tabrak lari biasa. Menjadi korban adalah biasa, menjadi terdakwa juga hal biasa. Tetapi menjadi pelita ditengah keterpurukan adalah hal luar biasa. Para pejuang yang ada disini muncul bukan dari sebuah harapan kosong dan keputus asaan. Semangatnya adalah kebenaran dan keyakinan untuk memperoleh keadilan. Tetapi dimanakah keadilan ditempatkan , jika segala sesuatu kembali pada nominal angka rupiah. Betapa mahalnya sebuah keadilan. Bahkan waktupun tak bisa menghitung berapa harganya.

EMAS YANG DIKIRA KUNINGAN

MENGAPAKAH ADA ORANG BAIK YANG HIDUPNYA BELUM BAIK?

Berikut adalah Golden Moment kita mengenai kebutuhan kita semua untuk hidup dalam kebaikan yang kita yakini.
Please kindly enjoy, absorb, and apply.

...........

Marilah kita mulai perbincangan kita kali ini dengan satu pertanyaan:

Mengapakah ada orang baik yang hidupnya belum baik?

Seseorang disebut baik karena dia meyakini yang baik dan hidup dalam kebaikan yang diyakininya.

Sehingga, seseorang tidak bisa disebut sebagai orang baik, jika dia meyakini yang baik, tetapi melakukan yang tidak baik. Dia cepat menyatakan dirinya orang baik, tetapi juga cepat untuk berlaku tidak jujur saat merasa aman untuk tidak jujur.

Kebaikan itu sederhana dan berani.

Yang sederhana, seharusnya sederhana juga untuk dilaksanakan, dan kemudian berhasil.

Tetapi ketidak-ikhlasan kita untuk menyerahkan yang tidak bisa kita lakukan – kepada Tuhan, dan ketidak-sediaan kita untuk melakukan yang terbaik dari yang bisa kita lakukan, menghasilkan kehidupan yang seharusnya sederhana menjadi kompleks dan penuh kegentingan.

Kebaikan itu sederhana dan berani.

Jika kita telah seutuhnya mengikhlaskan diri kepada kebaikan, maka kita akan sangat berani. Hukum kebaikan adalah melakukan yang baik dan menghindari yang buruk. Maka mengapakah ada orang yang masih ragu untuk berlaku baik, dan tidak berani menghindari yang buruk?

Janganlah mengikuti orang yang salah pikir, yang mengira bahwa dia akan mendapat kebaikan dari menghindari kebaikan dan dari melakukan keburukan.

Maka jangan sampai kita ditanya, “apakah engkau tidak berpikir?”

Jika ada orang muda yang shalih, kita harus mensyukuri bahwa dia telah mengikhlaskan dirinya kepada kebaikan, karena banyak sekali orang yang masih bernegosiasi dan meminta penundaan agar mereka tidak harus berlaku baik sekarang.

Banyak dari mereka merasa bahwa berlaku baik sekarang adalah kerugian, karena masa muda adalah masa untuk hidup dalam kebebasan, dan kebaikan hanya untuk orang yang sudah mulai menua.

Lalu, apakah kebebasan yang mereka maksud adalah kebebasan untuk tidak menjadi orang baik?

Dengan pengertian seperti itu, mereka akan bersikap dan berlaku santai, dan tidak membangun nilai pribadi yang akan menjadikan mereka pribadi yang dibayar mahal dan dihargai tinggi di masa depan.

Mereka tidak menyadari bahwa yang tidak bekerja keras semasa muda, akan dipaksa bekerja keras di masa tua. Itu bukan hanya kemungkinan, tetapi keniscayaan yang sedang terbukti di sekitar kita.

Nah, bagaimana jika orang yang kita sebut sebagai orang baik itu – yang hidupnya belum baik itu, adalah orang yang tadinya menelantarkan masa mudanya?

Mungkin ini penjelasannya …, bahwa rasa frustrasi-nya hari ini adalah masa penyesuaian diri bagi mereka yang baru saja menjadi orang baik.

Maka orang baik, yang hidupnya belum baik, adalah mungkin orang-orang yang sedang dengan penuh kasih diminta untuk mengutuhkan kebaikannya.

Jika kita mengatakan yang baik, maka lakukanlah yang baik, dan hindarilah yang buruk.

Jika kita orang baik, ikhlaskanlah diri kita untuk menyerahkan yang tidak bisa kita kerjakan – kepada Tuhan, dan mengambil tanggung jawab penuh atas yang bisa kita kerjakan.

Janganlah berserah tetapi masih tidak bisa tidur karena mengkhawatirkan yang sudah kita serahkan kepada Tuhan.

Janganlah juga berani, tetapi mengandalkan kekuatan kepada yang selain Tuhan.

Kita, orang-orang yang baik ini, adalah orang yang meyakini bahwa tidak akan ada yang terjadi, tanpa ijin dari Tuhan. Tuhan adalah satu-satunya pemilik kekuatan. Sehingga, jika ada sesuatu terlaksana dengan kekuatan, itu pasti terlaksana karena ijin Tuhan.

Maka marilah kita mengikhlaskan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan.

Kerjakanlah apa yang harus Anda kerjakan dengan sebaik-baiknya niat dan dengan sebaik-baiknya cara.

Yang kita lakukan bisa saja tidak tepat, kecil, atau tidak bernilai bagi orang lain; tetapi Tuhan sangat berwenang untuk menjadikan kita pribadi yang berhasil – melalui apa pun yang kita kerjakan.

Hanya kebaikan yang membaikkan.

Maka marilah kita meyakini yang baik, dan hidup dalam kebaikan yang kita yakini.

Dan ketahuilah, bahwa anggukan kecil di hati itu, adalah tanda dari kesungguhan Anda, yang mengundang senyum Tuhan untuk merahmati kebaikan dalam keyakinan dan dalam pekerjaan Anda.

………..

Sahabat-sahabat saya yang terkasih,

Itu dulu ya?

Jika Anda masih tertarik untuk membaca MT Golden Moment berikutnya, MTGM – EMAS YANG DIKIRA KUNINGAN - Part Two, saya mohon Anda berkenan untuk menyampaikannya kepada saya.

Tidak ada niat Tuhan kecuali untuk melihat kita hidup dalam keindahan dari kebaikan. Maka belajarlah untuk lebih menurut.

Sampai nanti.

EMAS YANG DIKIRA KUNINGAN & MEYAKINI YANG SALAH.

Mario Teguh Golden Moment
SEMUA KESALAHAN DILAKUKAN DENGAN KEYAKINAN BAHWA YANG DILAKUKANNYA ADALAH SESUATU YANG BENAR.

Pribadi berkualitas emas yang meyakini sesuatu yang salah, akan menjadi pribadi yang diperlakukan seperti kuningan.Rekan-rekan Super Members dan Super Fans yang terkasih,
Berikut adalah Golden Moment sederhana yang saya susunkan untuk Anda mengenai kebutuhan kita semua untuk hidup dalam kebaikan yang kita yakini.
Mudah-mudahan dalam pemikiran kita bersama kali ini, Tuhan berkenan menyisipkan kekuatan yang memindahkan kita ke kehidupan yang sejahtera, yang berbahagia, dan yang cemerlang sepanjang hidup kita dan hidup keturunan kita yang tercinta.
...........
Ada suara di belakang sana yang bertanya:
Tetapi, bagaimana dengan mereka yang sudah lama menjadi orang baik, tetapi yang hidupnya juga sudah lama belum baik
Untuk itu, marilah kita kembali ke kalimat di MT Golden Moment – EMAS YANG DIKIRA KUNINGAN – Part One, bahwa Seseorang disebut baik karena dia meyakini yang baik dan hidup dalam kebaikan yang diyakininya.
Sekarang, mohon Anda ikuti alur pikiran ini.
Semua kesalahan dilakukan dengan keyakinan bahwa yang dilakukan adalah sesuatu yang benar.
Dengannya, kata ’menyesal’ adalah ungkapan kesadaran kita bahwa yang tadinya kita yakini benar adalah ternyata sebuah kesalahan yang menggagalkan rencana, yang melambatkan kemajuan, atau bahkan yang menurunkan dan merendahkan kita.
Sehingga, orang yang sering menyesal, akan tetap sering menyesal, jika dia tidak memperbaiki caranya dalam memilih sesuatu untuk diyakini.
Bukankah hampir semua masalah kita sekarang bersumber dari rencana-rencana yang kita yakini sebagai yang pasti berhasil, tetapi yang kemudian ternyata meleset?
Sesungguhnya, keyakinan yang kuat akan menghasilkan kehidupan yang kuat. Apa pun tingkat dan kualitas pikiran, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kita – penggunaan dari semua itu ditentukan oleh yang kita yakini.
Maka janganlah pernah lupa, bahwa
Yang kita yakini menentukan penggunaan dari semua kemampuan kita.
Semakin kita yakin, semakin kuat kita menggunakan semangat, pikiran, dan tindakan kita bagi pencapaian dari yang kita yakini itu.
Tetapi, mohon juga Anda sadari bahwa yang Anda yakini itu sangat kuat dalam memperkuat DAN memperlemah. Jika yang Anda yakini tidak menjadikan Anda pribadi yang kuat, maka pasti dia akan menjadikan Anda pribadi yang lemah.
Maka berhati-hatilah dalam menyikapi sesuatu untuk Anda yakini atau Anda tolak.
Janganlah kita mengira bahwa orang-orang yang lemah hidupnya itu tidak memiliki keyakinan yang kuat. Justru mereka sangat kuat – dan bahkan sangat berani, untuk menggunakan semua kekuatan mereka melawan kerinduan hati mereka untuk menjadi pribadi yang sejahtera, yang berbahagia, dan yang cemerlang.
Perhatikanlah ini. Siapa pun yang bangun tidur dengan keinginan yang kuat untuk kembali tidur, berangkat bekerja dengan kerinduan yang kuat untuk pulang, dan bekerja dengan kesigapan yang kuat untuk beristirahat, adalah orang yang keyakinannya melemahkannya.
Meyakini sesuatu yang salah, akan menyebabkan kita menggunakan seluruh kekuatan kita untuk sesuatu yang tidak akan menghasilkan.
Dengannya, seseorang yang tidak memeriksa dan memperbaiki ketepatan dari yang diyakininya, dia akan hidup dalam kelemahan, seberapa lama pun dia berencana hidup.
Sehingga jika seseorang hidup dalam kelemahan, dia harus mengikhlaskan dirinya untuk mendengarkan lagi pendapat-pendapat yang selama ini ditolaknya, mengulangi pelajaran yang dulu ditelantarkannya, dan belajar untuk ikhlas menerima bahwa mereka yang lebih berhasil dari dirinya – pasti telah melakukan sesuatu dengan lebih baik.
Tidakkah dia pernah memikirkan, jika dia demikian benar, mengapakah hidupnya belum baik?
Seharusnya dia menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Mengapakah pendapat-pendapat yang dipertahankannya selama ini tidak membelanya dari kelemahan dan kelambanan hidup? Mengapakah mereka yang disalahkan dan dicemoohnya itu – hidup dalam kesejahteraan dan kebahagiaan, dan bahkan ada dari mereka yang hidupnya cemerlang dan mencerahkan kehidupan orang lain?
Mengapakah jika dia demikian benar, hidupnya belum baik?
Sahabat-sahabat saya yang terkasih,
Seseorang tidak harus lebih hebat daripada kita untuk menjadi lebih berhasil daripada kita. Dia hanya diperlukan untuk meyakini yang lebih tepat daripada yang kita yakini, dan menggunakan keyakinannya sebagai tenaga bagi pekerjaan dan pengembangan pribadinya.
Seseorang dengan latar belakang yang lemah dan serba kekurangan, akan menjadi pribadi yang cemerlang jika dia meyakini:
bahwa Keberhasilan berpihak kepada yang berupaya,
bahwa Upaya yang baik adalah pengubah nasib,
bahwa Keajaiban berpihak kepada yang berani, dan
bahwa Orang yang memuliakan kehidupan akan dimuliakan.
Maka perhatikanlah bahwa,
Yang kita yakini, menentukan penggunaan atau penelantaran dari apa pun yang kita miliki.
Dan janganlah kita menjadi orang pertama yang menelantarkan diri sendiri, hanya karena rendahnya keyakinan diri kepada hak kelahiran kita untuk menjadi pribadi yang kuat, yang damai, dan yang mandiri.
Semua petunjuk yang diturunkan dan yang diajarkan kepada yang hidup sebelum kelahiran kita, dan yang diteruskan pengajarannya dalam kehidupan kita, adalah agar kita tidak menjadi pribadi yang menjauhi haknya untuk berhasil.
Keberhasilan adalah hak kelahiran Anda.
Anda adalah kekasih Tuhan. Maka apa lagi kah yang dirindukan-Nya, selain kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan hidup Anda?
Perhatikanlah bagaimana semua kesalahan dan kegagalan Anda selama ini hanya menunjukkan dan menuju ke satu hal, yaitu keharusan untuk memperbaiki diri.
Dan perhatikanlah bagaimana semua keberhasilan Anda menuntun dan membimbing Anda kepada keberhasilan yang lebih besar.
Tetapi, apakah yang telah sering membuat kita sampai hati mengabaikan uluran kasih sayang Tuhan yang se-Pengasih itu, sehingga tidak melihat petunjuk untuk keluar dari kesulitan, dan lebih senang mengasihani diri sendiri karena dirundung kesulitan?
Bukankah telah banyak orang yang dirundung oleh kesulitan yang bahkan lebih besar, tetapi kemudian menjadi pribadi yang berjaya?
Maka bagi sahabat-sahabat saya yang lebih muda,
Perbaikilah pendekatan Anda dalam menganggap sesuatu itu penting atau tidak, perbaruilah cara Anda dalam menyukai atau menghindari sesuatu, segarkanlah sikap Anda dalam mensahabatkan diri atau menjauhi pergaulan, dan jernihkanlah pikiran Anda dalam mengerti yang apa yang diharapkan oleh Tuhan untuk Anda lakukan atau Anda hindari.
Yakinilah yang benar, lalu bekerja keras-lah dalam keyakinan itu untuk menjadikan diri Anda bermanfaat bagi banyak orang.
Ikhlaskanlah diri Anda untuk selalu memeriksa ketepatan dari yang Anda yakini, dan ketepatan Anda dalam menggunakan yang Anda yakini sebagai tenaga bagi kehidupan Anda.
Pribadi berkualitas emas yang meyakini sesuatu yang salah, akan menjadi pribadi yang diperlakukan seperti kuningan.
Ingatlah, bahwa emas yang salah taruh – akan diperlakukan seperti kuningan.
………..
Sahabat-sahabat saya yang terkasih,
sampai di sini dulu ya?
Jika Anda masih tertarik untuk membaca MT Golden Moment berikutnya, MTGM – EMAS YANG DIKIRA KUNINGAN - Part Three, saya mohon Anda berkenan untuk inform saya ya?.
Mohon Anda ingat, bahwa
Cara Anda memperlakukan diri Anda, adalah pemberitahuan kepada orang lain mengenai bagaimana mereka harus memperlakukan Anda.

Monday, June 8, 2009

Kisah Di Balik Layar “Damai ACEH”

Oleh Jusuf Kalla - 23 Mei 2009 - Dibaca

Sebenarnya keterlibatan saya dalam menyelesaikan Konflik Aceh itu hanya kebetulan belaka. Meski sebenarnya sebelum mendamaikan Aceh, saya sudah memiliki pengalaman dalam mendamaikan Ambon dan Poso.

Bagi anda yang belum begitu mengetahui bagaimana cerita di balik layar tentang proses perdamaian Aceh, maka saya akan menceritakan kepada anda semua.Pada Zaman Ibu Mega menjabat sebagai presiden saat itu saya dipercayakan sebagai MENKOKESRA. Nah salah satu tugas daripada MENKOKESRA adalah mengurusi pengungsi, dan salah satu pengungsi terbesar itu ada di ACEH. Sebenarnya urusan untuk mendamaikan atau pun meredam konflik Aceh itu sebenarnya tugas dari MENKOPOLKAM yang saat itu sedang dijabat oleh pak SBY. Saya pertama kali mengunjungi pengungsi Aceh di ajak oleh beliau (Pak SBY). Saat itu sudah ada 2,5 juta orang. Maka saya mengambil kesimpulan, urusan pengungsi ini, tidak bisa diselesaikan tanpa adanya perdamaian. Mengingat sebelumnya saya sudah punya pengalaman dalam hal mendamaikan Aceh, Poso maka saya berinisitif dan meminta izin kepada Presiden untuk membantu mendamaikan Aceh tanpa bermaksud untuk memotong tugas dan wewenang dari seorang MENKOPOLKAM. Presiden memberi izin, dan saya mulai mengumpulkan tim yang terdiri atas saudara Hamid Awaluddin dan dr. Farid serta beberapa teman lainnya. Sementara untuk bendahara Tim saya mengangkat istri saya, karena memang ada biaya perdamaian ini yang diambil dari kocek pribadi saya, (saya tidak akan mengatakan berapa jumlahnya).

Langkah pertama yang saya lakukan ialah mencari tahu apa persoalannya. datangi persoalannya, ketahui persoalannya, tanpa mengetahui persoalannya dan mendatangi persoalannya. Karena itu yang pertama ialah mempelajari apa masalah sebenarnya. Sering orang salah mengira masalah yang terjadi di Aceh. Banyak yang menyangka bahwa itu murni masalah syariah. Padahal bukan! inti masalahnya adalah ketidakadilan.


Pada waktu diadakan perundingan, tepatnya selama 17 hari, saya sampai bosan, karena semua buku di meja saya, semua buku tentang Maluku, buku di kamar, di mobil semua tentang Maluku, sehingga saya merasa orang Maluku.

Ketika perjanjian damai ditanda tangani, banyak pihak yang sangsi, kalau damai di Aceh akan benar-benar terwujud. Banyak yang menganggap bahwa itu hanya bagian dari strategi GAM untuk mengumpulkan kembali kekuatan yang sempat porak poranda akibat tsunami pada 2004 akhir. Termasuk panglima TNI waktu itu, dia bilang ke saya “wah pak bagaimana, seandainya GAM maupun TNI tetap mengangkat senjata, meski perjanjian damai sudah ditanda tangani ? Saya bilang, “Pak Panglima, saya yakin ini selesai!”, siapa sih yang enak tinggal di hutan, digigitin nyamuk, makan seadanya ubi kayu, apa enak?”, mending pulang ke kota ketemu keluarga, anak istri,. Hal yang sama juga dengan tentara kita emang enak itu TNI tinggal di Aceh, uang makannya hanya 17 ribu, makan supermi, selalu dihantui oleh perasaan ditembak, dan tidak tahu perang melawan siapa, bahan bias dikata perang melawan saudara sendiri, apa enak itu?”.

Jadi yakinlah bahwa begitu damai maka langsunglah teman-teman (TNI) bisa pulang. Itulah jaminan saya, dan jaminan itu juga saya minta kepada Presiden untuk memberi jaminan yang sama. Apabila GAM meletakkan senjata, maka TNI pulang. Ini disebut sebagai sistem cash and carry, yang merupakan sistem pertama yang diterapkan di dunia, dalam upaya melakukan perdamian antara dua pihak yang bertikai. Teknisnya setiap 300 pucuk senjata GAM yang diserahkan maka 10 Batalyon pasukan TNI yang ditarik pulang.

Kemudian masalah muncul lagi, GAM tidak mau menyerahkan senjata ke TNI, karena yang ditanda tangani di Helsinky itu adalah surat perjanjian damai, bukan menyerah. Artinya apabila GAM menyerahkan senjata ke TNI itu berarti dia mengaku kalah. Jadi harus kita cari jalan tengah lagi, akhirnya mucul ide, agar GAM tidak merasa harga dirinya diinjak injak maka diambil keputusan bahwa GAM tidak perlu menyerahkan senjata ke Pemerintah Indonesia. Ia cukup menyerahkan senjatanya kepada pemantau asing dalam hal ini AMM untuk kemudian di bawah ke tengah lapangan dan dipotong oleh pihak AMM , dan disaksikan oleh seluruh pihak,

Tahap awal 300 pucuk senjata dipotong di tengah tanah lapang. Setiap senjata dibelah dan dipotong 3, dan setiap pihak menyimpan salah satu bagian sebagai kenang-kenangan. Jadi kalau di media ada yang memberitakan GAM menyerahkan senjata kepada TNI, itu salah !!. GAM tidak pernah menyerahkan senjatanya, tapi ia berdasaran kesepakatan antara GAM dan Pemerintah RI, bahwa senjata diserahlan kepada pihak AMM. Pemerintah sendiri menjadi saksi dari segi jumlah maupun senjata yang disetor ke AMM. Jadi itu strategi yang saya ambil waktu itu sebagai jalan untuk Win-Win Solution. 300 senjata dipotong, 10 batalyon TNI naik kapal di pelabuhan untuk pulang ke daerah masing-masing. Jadi ini yang saya namakan sistem ”Cash and Carry” yang adil, karena 10 Batalyon itu sama dengan 300 Pasukan sesuai dengan jumlah senjata GAM yang dipotong pada tahap awal damai.

Kemudian tahap selanjutnya, barulah proses resmi di samping doa bersama-sama. Dan yang paling sulit adalah soal partai politik lokal sesuai dengan syarat yang diminta oleh GAM. Waktu itu ada yang menganggap Partai lokal itu, melanggar Undang-undang, tapi saya bilang tidak, ada juga contoh partai politik lokal, contoh pada tahun 1955, ada partai lokal dan contoh Undang-undang Kedudukan Partai, di situ ada peluang mendirikan partai lokal,. Tetapi tetap saja rumit sekali mencarikan jalan keluarnya. Padahal Ini perundingan terakhir, perundingan satu malam, ada rumusan yang tidak sesuai, perundingan damai terancam dead lock.

Saya kebetulan malam itu hanya berdua dengan istri. Kemudian salah seorang Kyai yang juga sahabat saya menelepon ”saya tahu pak jusuf lagi kesulitan, ada baiknya baca Yassin 10 kali, insya allah selesai persoalan. Akhirnya saran itu saya jalankan, berhubung membaca Yassin 10 kali itu memakan waktu yang lamabisa 2 jam untuk saya. Jadi saya minta istri saya untuk bantu, dia baca 5 kali dan saya juga baca 5 kali, jadi 10 kan ? Habis membaca Yassin langsung ada telepon, dari Helsinki, yang menyatakan bahwa perundingan bisa dilanjutkan.

Pak Presiden tidak jadi masalah, akhirnya draft atas izin presiden saya tanda tangani lagi jam 1 malam. Saudara Malik paraf juga biar. Sepuluh menit kemudian datang paraf, beliau paraf, baru saya tidur, alhamdulillah, karena itulah perundingan terakhir sebelum penandatanganan. Jadi yakin 10 kali, dan ini penting. Saya pada waktu itu bertanya kepada Saudara Saman, kata Pak Saman di hutan di Aceh, dia berhubungan terus dengan Pak Malik. Saya tanya waktu itu, Pak, pada malam terakhir itu, you bikin apa? Kami bingung juga kapan selesainya ini, bagaimana. Jadi kami berdua shalat tahajud di masjid, dan alhamdulillah selesai, rupanya antara kedua belah piahk sama sama ingin damai. Salah satunya Pak Malik juga ingin damai, dan dengan doa semuanya, apapun upaya itu, tanpa upaya dan doa itu tidak akan selesai.

saya kira perundingan Aceh yang paling murah yang kita lakukan. Karena tidak ada anggarannya, dari Negara. Istri saya yang menjadi bendahara . dr. Farid merangkap segala macam, karena dia yang paling muda. dan saudara Hamid yang akan tercatat dalam sejarah, karena fotonya ada di situ waktu penandatangan perjanjian damai.